Jumat, 17 Februari 2012

PUISI KEHIDUPAN


Arti perasaan
Dikala aku merindu
Ingin kutulis sejuta syair indah
Ingin rasanya aku berkisah
Tentang semua kekangenanku

Di saat ini seolah aku sulit mencari
Dermaga yang berairkan tinta emas
Dan pena antik untuk mengukirnya
Aku takut terdampar di pulau sana
Yang penuh dengan ketidakpastian
Paradigma ?!!!


Hari demi hari terus berjalan
Pergantian waktupun tidak dapat dielakan
Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi
Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah
Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah
Sebagai barometer dalam menjalani hidup
Menuju sebuah wujud misteri
‘Cita-cita’

Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup
Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa
Katakanlah kamu bisa untuk meraihnya
Kamu bisa untuk menjalaninya
Gapailah semuanya

‘Sungguh beruntunglah orang yang slalu mensucikan diri
(Kembali kepada fitrah dan kesucian )’
‘Selamat Ulang Tahun ’
Success for You

Kujelang….

Pagi yang indah kujelang kembali
Menghempaskan mimpi meraih bergantinya hari
Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian
Membangkitkan semangat menghangatkan perasaan
Hembusan angin menemaniku berjalan
Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian
Gemersik dedaunan bak irama kehidupan
Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan
Dalam menggapai makna cita dan cinta
Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya
Biarkan pergantian hari terus berjalan
Karena setiap saat akan selalu kujelang

Bingkai kehidupan
Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin

Puisi angin
Di kesepian malam aku sendiri
Termenung dibawah cahaya rembulan
Pucuk-pucuk daun meliuk indah
Mengikuti irama angin perlahan

Angin…., Aku hargai kau menghiburku
Memang tidak ingin aku berlama-lama
Larut dengan gelapnya malam
Terombang-ambing oleh kelamnya awan
Angin…., Tolong katakan pada bintangku
Aku rindu dan berharap dia hadir disini
Dengan segala ketulusan cintanya
Ingin aku mengajaknya bernyanyi
Menari, berdansa berdua
Angin…, katakanlah padanya
Aku perlu belaian sejuta kasihnya
Ingin aku menikmati indahnya malam ini
Dengan kehangatan peluk mesranya
Angin…, untuk yang terakhir
Katakanlah padanya
Aku benci dengan kesendirian ini

 
Kesendirian

Di kesepian malam aku sendiri
Fikiran menerawang menjelajah angkasa
Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta gemerlapnya selaksa bintang

Semilir angin berhembus perlahan-lahan
Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan
Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua gundah dan keresahan hatiku

Ketika malam semakin larut
Aku sadari akan kesenmdirianku
Semuanya memang penuh ketidakpastian
Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan cinta dan kasih sayang
Dimana semuanya serba tulus
Dimana semuanya serba ikhlas
Dimana semuanya penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan


Cinta
Ketika aku datang
Di dunia pewayangan cinta
Cuma satu yang aku bawa
Perasaan kasih di dalam dada
Yang bisa merubah satu wacana
Menjadi cerita panjang
Yang berbelit susah mengambarkannya

Tak ada alasan lain tentang cinta
Karena hanya satu yaitu kasih
Kecuali hanya mengada-ada
Kalau ada aku tak percaya
Alasan itu dipaksakan
Dan akan aku katakan
Sungguh malang nasib mereka
Karena tak beda dengan si penjaja

Cinta adalah rindu
Yang datang dari dalam kalbu
Bisa membawa tentram
Dalam merih kedamaian hidup

Kangen

Dalam remang cahaya lilin
Sekilas nampak kilauan kasih
Memedarkan arti kekelabuan hati
Sesaat seolah redup
Membisakan harapan cinta dan kerinduan

Dalam dada menyesak arti ketidakpastian
Sesekali ingin semua cita teraih
Namun, tak dapat menembus batas ruang
Yang semakin menjauh

Dikala sekelebat kilat menyala
Cahayanya menyilaukan mata
Bukan terang yang kuraih
Namun kegelapan setelahnya

Hamparan bunga cinta menjadi merana
Kedinginan, ingin ada yang memetiknya
Dipandang ditaruh dalam vas bunga
Walau nantinya layu
Namun hidupnya menjadi berarti
Menikmati semua tujuan yang dicapai

PERJALANAN
 
Saat hujan semakin deras
kusuri jalan selangkah demi selangkah
Kuraba bajuku yang sudah kuyup
serasa dingin udara menusuk
sebentar kutoleh kebelakang
Terlihat jelas roda sejarah membentang
Angin kencang
Percikan hujan
Halilintar
Semuanya adalah terpaan kehidupan
Aku berharap reda khan tiba
Terang khan menjelma
Menjadikan hidup penuh makna 

Tidak ada komentar: